Selasa, 18 Desember 2012

Terima Kasih

Terima Kasih


1.) Anton Dvorak , musisi Cheko yang termasyhur, sering menuliskan kata-kata in di akhir halaman dari tiap naskahnya : " Terima kasih Tuhan ! Aku mampu"



2.) Albert Enstein berkata : " Seratus hari sekali aku mengingatkan diriku sendiri bahwa kehidupan  lahir dan batinku tergantung pada orang-orang lain yang bekerja keras hidup dan mati untuk diriku. Oleh karena itu, aku memperlakukan diriku sendiri seperti aku memperlakukan mereka sehingga aku harus memberi hal yang sama seperti yang sudah dan sedang aku terima.


3.) Gara-gara bertindak sebagai penyebar gosip masyarakat , Maury H.B. Paul punya banyak musuh. Namun ia selalu bersikap baik pada orang-orang yang memusuhinya. Ia pernah berkata, " Bahkan ketika orang-orang menghinaku, aku senang sekali berkata pada mereka," Terima kasih atas kehadiranmu. Aku tidak akan menggunakan gesper emas berbentuk ular kecil ini kalau bukan karenamu.


_ Memang, ucapan terima kasih itu sesuatu yang sebenarnya penting untuk disampaikan. Kadang kala, kita sendiri lupa untuk mengatakannya. J.Maurus menunjukkan, untuk hal sekecil apapun, terhadap siapapun, atas hal yang sudah terjadi atau dilakukan pada kita,  kita harus belajar untuk mengucapkan terima kasih. 

Senin, 03 Desember 2012

Dorongan Semangat

1.) "Persoalan adalah harga dari sebuah kemajuan," kata Charles F.Kettering . " JANGAN BAWAKAN AKU SESUATU SELAIN MASALAH.  kabar baik membuatku lemah"


2.) David Sarnoff, pemimpin perusahaan Radio Amerika, pada awal periode karirnya ia harus menghadapi berbagai pesaing. Teringat pada masa lalunya, ia berkata," Tapi aku sangat berterimakasih kepada musuh-musuhku. Dalam perjalanan jangka panjang menuju kemajuan, sebuah tendangan di pantat melemparkanmu lebih jauh dibandingkan sebuah jabat tangan bersahabat."

Minggu, 02 Desember 2012

cita-cita


1. ) Cita-cita Mahatma Gandhi : " Berusaha, mencari, menemukan dan tidak menyerah."

2.) Alick Dick, direktur operasional dari Standard Motors, mengatakan : "Ketika aku bertanya kepada anak muda yang datang padaku tentang apa yang diinginkan dalam hidupnya, dan ia menjawab, 'Pekerjaanmu' , orang semacam itulah yang akan aku pekerjakan."

3.) Napoleon pernah mengatakan :"Satu-satunya penaklukan yang kekal, dan tidak meninggalkan penyesalan-penyesalan, adalah penaklukan atas diri kita sendiri."

4.) Sarojini Muda berkata pada sahabatnya, "Tuliskan di batu nisanku : Ia mencintai anak-anak muda India"

Sejarah Singkat Pemilu di Indonesia Selama Masa Kepemimpinan Soekarno



            Pemilu pertama di Indonesia diadakan pada tahun 1955, atau sepuluh tahun setelah deklarasi kemerdekaan pada tahun 1945, dan lima tahun setelah UUDS 1950 membangun sebuah demokrasi perwakilan liberal dengan sistem parlementer sebagai bentuk pemerintahan.
            Sebenarnya , sejak awal para bapak bangsa (founding fathers) sudah merencanakan untuk mengadakan pemilu Hanya saying sekali, saat itu kita masih berada dalam posisi zona merah berhadapan dengan tentara colonial Belanda.
            Tahun 1949 perang kemerdekaan berakhir, Wakil Presiden Mohammad Hatta mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden No.X/1949 yang bertujuan meliberalisasikan sistem politik. UUDS 1950 pun menggantikan UUD 1945 yang berlaku sebelumnya.
            Konstitusi baru yang dibuat yaitu menetapkan presiden sebagai kepala negara dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan. Sistem ini memang berbeda dari sebelumnya karena sistem yang sebelumnya lebih menekankan sistem presidensil yang kuat. Namun, sistem baru itu juga dianggap gagal, karena kabinet terus menerus berada dalam situasi gonjang-ganjing. Kabinet yang paling kuat secara politik hanya bertahan dua tahun.
            Pemilu untuk memilih para anggota majelis konstitusional (Konstituante) dianggao sebagai jawaban bagi instabilitas politk. Pada Septembert 1955 pemilu pertama berhasil dilaksanakan, saying hasilnya belum memuaskan karena tidak ada parpol yang mampu meraih lebih dati seperempat jumlah suara yang sah. Partai Nasional Indonesia (PNI) meraih suara tertimggi dengan 22,3 persen, disusul oleh Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dengan 20,9 suara, Partai Nahdlatul Ulama (NU) dengan 18,4 persen, dan Partai Komunis Indonesia ( PKI) dengan 19 persen ( Feith, seperti dikutip oleh Wolf 2007 : 102).
            Pemilu 1955 memang tidak memenuhi kriteria publik dalam mencapai pemenuhan kebutuhan politik. Pertarungan berbagai kubu ideologi, pertentangan antara parlemen dan kabinet , serta konflik antar kelompok masyarakat, telah menciptakan kondisi politik yang komplikasi kronis. Jadi, pemilu dianggap tidak menyelesaikan masalah instabilitas politik yang berlangsung bertahun-tahun dibawah payung demokrasi parlementer(liberal).
           

            Dengan dukungan dari tentara, Presiden Soekarno memberlakukan keadaan darurat pada tahun 1957. Parlemen dibubarkan dan UUD 1945 menggantikan UUDS 1950. Langkah ini memungkinkan Bung Karno mengganti parlemen terpilih dengan anggota yang dipilihnya sendiri, dengan kata lain, ia mengembalikan menuju sistem presidensil, dan melarang partai-partai politik menentang perubahan ini. Rejim otoriter kembali dibangun , Presiden Soekarno mengkonsolidasikan kekuasaanya dengan mengusung Demokrasi Terpimpin. Anggota parlemen PKI dan PNI menjadi bekingan kuat untuk bertahan dari terpaan pemberontak.
            Pada tahun-tahun berikutnya, Bung Karno semakin lama cenderung semakin ke kiri, yang membuatnya berhadapan dengan tentara.  Pada tahun 1965 terjadi kudeta gagal yang dikenal sebagai peristiwa G-30-S. Kudeta itu gagal, dilindas oleh Pangkostrad Mayjend Soeharto. Keadaan itu memojokkan Sukarno ke dalam situasi gawat.
            Tentara mengecam PKI sebagai dalang kudeta. Dalam bulan-bulan berikutnya, mereka yang dituduh komunis diburu dan dibunuhi oleh tentara dan lawan-lawan politik PKI. Akibatnya, ratusan ribu “komunis” juga ditangkap dan ditahan tanpa proses pengadilan. TNI-AD muncul dari pergulatan politik itu dengan kemenangan penuh.
            Menjelang tahun 1967, Mayjend Soeharto telah melucuti kekuasaan Presiden Soekarno. Sebuah rezim otoriter otoriter baru yang disebut “Oder Baru” dibentuk. Soerharto terpilih sebagai pejabat Presiden RI oleh parlemen. Dengna didukung oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya, yang memuji Soeharto karena keberhasilannya dalam menumpas PKI, Orde Baru mulai mempersiapkan pemilunya yang pertaman, yang dijadwalkan berlangsung 1971.[1]




[1] Aurel Croissant, et al.,Electoral Politics in Southeast & East Asia,( Singapore : Friedrich-Elbert-Stiftung Office for Regional, 2002),hal.103.

Sabtu, 01 Desember 2012

Menuju negara yang rajin berbuat baik

 Dalam suatu lukisan fresko terkenal di balai kota Siena di Italia, artis abad pertengahan Ambrogio Lorenzetti melukiskan alegori pemerintah baik dan buruk. Orang Italia pada zaman itu telah mengalami keduanya, seperti halnya penduduk dunia sekarang. Dalam Alegori Pemerintahan Yang Baik, sosok Kepentingan Umum bertahta, bersama Kebijaksanaan, Perdamaian, Keadilan, Iman, Kedermawanan, Kebesaran Hati, dan Keselarasan. Darimana datangnya keutamaan-keutamaan ini??? Menurut sejarah, suatu negara yang kuat dan rajin berbuat baik muncul dari kombinasi tiga kekuatan-kompetisi regulatori, perwakilan internal, dan reformasi moral (Wolf, terj,.Samsudin Berlian,2007:29)




  1. Kompetisi Regulatori 
Kompetisi regulatori adalah persaingan diantara para penguasa-penguasa. Fragmentasi politik di eropa barat abad pertengahan mendesentralisasikan kekuasaan dan mendorong kompetisi terus menerus diantara para penguasa. Hal itu tentu menyuburkan hak milik pribadi dan milik individu. Kompetisi regulatori menjadi satu kekuatan penting yang kontroversial karena mempertontonkan betapa tak berdayanya pemerintah ketika kompetisi semacam ini berada dan terpenuhi melalui pelarian modal atau emigrasi lapangan kerja.

"Sihir Pasar"

Walaupun hatiku agak kekiri-kirian , aku selalu tahu bahwa satu-satunya sistem ekonomi yang berfungsi ialah ekonomi pasar. Ini adalah satu-satunya ekonomi yang alami, satu-satunya yang masuk akal , satu-satunya yang menuju kemakmuran, karena ia adalah satu-satunya yang mencerminkan fitrah kehidupan itu sendiri. Esensi kehidupan adalah bhineka , tak terbatas, dan misterius , dan karena itu tidak dapat dibatasi atau direncanakan, secara sepenuh-penuhnya dan dengan segala kepelbagaiannya , oleh suatu intelegensi terpusat manapun. 

                                                                                                                       Vaclav Havel